Bagaimana agar saya bisa menangani konflik-konflik lainnya dengan mertua

From Audiopedia - Accessible Learning for All
Jump to: navigation, search
QR for this page

https://www.audiopedia.org/Bagaimana_agar_saya_bisa_menangani_konflik-konflik_lainnya_dengan_mertua

Apapun jenis konflik yang Anda miliki dengan mertua Anda, sangat penting untuk mendapat dukungan suami Anda guna mengubah situasi yang mengganggu Anda. Mertua Anda adalah orangtuanya, mereka mungkin sangat amat menyayanginya, oleh karena itu, lebih mudah bagi mereka mengabulkan keinginan suami Anda daripada keinginan Anda.

Dengan mendapatkan dukungan dan simpati suami Anda dalam rangka memecahkan permasalahan dengan mertua Anda, hal itu adalah awal yang baik. Dan strategi berikut dapat membantu Anda melakukannya:

  • Ketika mencari bantuan dari suami anda tetaplah tenang, jangan berteriak atau menangis. Jelaskan hal-hal yang menggangguAanda dan pastikan ia mengerti apa yang sebenarnya merisaukan Anda. Jika pada awalnya ia tidak mengerti permasalahannya, coba lagi dan lagi sampai ia mengerti. Sangat penting untuk Anda meyakinkannya akan perlunya dukungan darinya.
  • Cobalah untuk tidak menyerangnya, mencelanya atau menyinggungnya. Jika Anda melakukannya ia akan mulai membela dirinya sendiri (yang merupakan refleks manusia), dan mungkin tidak lagi bersedia mendengarkan penjelasan Anda. Bicaralah dengan baik, jangan marah-marah. Cobalah untuk tidak menganggap dia sebagai bagian dari permasalahan Anda, melainkan sebagai bagian solusi atas permasalahan itu. Sebagai suami Anda, ia adalah sekutu alami Anda, bukan musuh (setidaknya dia seharusnya begitu). Jadi jangan menekannya, tetapi sebaliknya, pastikan bahwa dia mengerti bahwa Anda meminta bantuannya.
  • Masalah yang sering terjadi bagi banyak pasangan adalah istri ingin meninggalkan rumah suaminya dan mendirikan sebuah keluarga inti. Sementara ini mungkin sepenuhnya dapat dimengerti, banyak laki-laki ragu-ragu untuk menyetujuinya. Jika ini adalah masalah Anda, cobalah untuk mengerti dan menghormati loyalitas suami Anda pada kedua orangtuanya dan jangan mempertanyakannya. Sebaliknya, cobalah jelaskan apa yang sebenarnya mengganggu Anda mengenai situasi kehidupan kini, dan bersama-sama mencari kemungkinan perubahan yang memuaskan Anda, tanpa menentang (terlalu banyak) loyalitasnya pada orang tuanya. Semoga hal ini bisa memungkinkan Anda mendapatkan penyesuaian dalam hidup, dan bukan dengan pindah keluar. Jika tidak, ingatkan dia - dengan tegas tapi lembut - bahwa sebagai suami Anda, ia sekarang harus loyal kepada Anda juga.
  • Jangan pernah berpikir bahwa dengan berbicara pada suami mengenai kekhawatiran dan masalah Anda, Anda akan memperpanjang konflik. Kemungkinan terburuk yang dapat terjadi pada pasangan yang menikah adalah mereka berhenti berbicara satu sama lain. Jika itu terjadi, hal itu akan memperburuk situasi. Sehingga, terus berbicara satu sama lain sangat penting dalam hubungan apapun. Memendam perasaan Anda sendiri sepanjang waktu dapat meningkatkan stres dan ketegangan.
  • Jangan pernah berpikir suami Anda tidak akan mengerti Anda atau masalah Anda, dan sia-sia saja mendiskusikannya dengan dia. Jika pada awalnya ia tidak mengerti, Anda harus mencoba lebih keras untuk membuatnya mengerti. Pria dan wanita berbeda dalam banyak aspek. Mereka berpikir, merasa dan bertindak dengan cara berbeda. Mereka hidup dengan berbeda dan sering memiliki pandangan berbeda dalam banyak hal. Jadi jangan kehilangan kesabaran jika suami Anda membutuhkan waktu untuk mengerti Anda atau permasalahan yang Anda coba jelaskan.

Cobalah untuk fokus pada apa yang baik dalam hidup Anda dan apa yang dapat Anda lakukan untuk membuatnya lebih baik. Anda selalu bisa membuat perubahan positif. Anda bukan tidak berdaya.

Sources
  • Burns, A. A., Niemann, S., Lovich, R., Maxwell, J., & Shapiro, K. (2014). Where women have no doctor: A health guide for women. Hesperian Foundation.
  • Audiopedia ID: id021017