Apa jenis kekerasan terhadap perempuan yang ada

From Audiopedia - Accessible Learning for All
Jump to: navigation, search

Terdapat banyak cara laki-laki untuk berusaha mendapatkan pengaruh atas perempuan. Pemukulan hanyalah salah satunya. Tapi semua cara itu dapat melukai perempuan:

Penganiayaan emosional: Laki-laki menghina perempuan, merendahkannya, atau membuat perempuan berpikir bahwa dia gila.

Menguasai uang: Laki-laki menjauhkan perempuan dari mencari pekerjaan atau mencari uang sendiri. Dia membuat perempuan supaya meminta uang kepadanya. Atau dia memaksa perempuan bekerja dan lalu mengambil uang yang diterimanya.

Penganiayaan seksual: Laki-laki membuat perempuan melakukan hal seksual yang tidak diinginkannya, atau menyerang secara fisik bagian seksual tubuh perempuan. Dia memperlakukan perempuan sebagai obyek/barang.

Menyalahkan perempuan: Laki-laki mengatakan bahwa penganiayaan tidak sungguh-sungguh terjadi, bahwa itu tidak serius, atau bahwa itu adalah kesalahan perempuan.

Menggunakan anak-anak: Laki-laki menggunakan anak-anak untuk membuat perempuan merasa bersalah, atau untuk menyakitinya.

Karena ia adalah ‘laki-laki’: Laki-laki menggunakan kenyataan bahwa dia adalah laki-laki sebagai alasan memperlakukan perempuan seperti pelayan. Dia membuat semua keputusan dan memberitahunya, bahwa sebagai perempuan, dia harus mematuhinya.

Membuat ancaman: Laki-laki menggunakan pandangan, tindakan, nada suara, atau membuat ancaman, yang membuat perempuan takut dia akan menyakitinya.

Isolasi/kurungan: Laki-laki mengendalikan apapun yang perempuan lakukan—siapa yang dia lihat dan dengan siapa dia bicara, dan kemana dia pergi.

Satu bentuk penganiayaan akan berlanjut ke bentuk lainnya. Kekuasaan dan kontrol adalah alasan di balik semua tindakan kekerasan itu.

Di banyak kasus, penganiayaan dengan kata-kata akan menjadi penganiayaan fisik setelah beberapa saat. Tidak akan tampak seperti itu pada awalnya, tapi laki-laki secara perlahan akan mulai dengan ‘tidak sengaja’ mendorong atau menabrak perempuan atau mulai duduk di tempat perempuan biasa duduk, sehingga dia harus bergeser. Jika prilaku ini berhasil, maka akan memburuk sampai ia melakukan kekerasan. Tidak semua perempuan, yang menderita bentuk lain penganiayaan, dipukuli, tapi semua perempuan yang dipukuli, mengalami bentuk penganiayaan lainnya.

Sources
  • Burns, A. A., Niemann, S., Lovich, R., Maxwell, J., & Shapiro, K. (2014). Where women have no doctor: A health guide for women. Hesperian Foundation.
  • Audiopedia ID: id020106