Keyakinan berbahaya seperti apa yang dapat menyebabkan konflik keluarga

From Audiopedia - Accessible Learning for All
Jump to: navigation, search
QR for this page

https://www.audiopedia.org/Keyakinan_berbahaya_seperti_apa_yang_dapat_menyebabkan_konflik_keluarga

Sayangnya, di banyak negara, ketidaksetaraan gender dan hubungan kekuasaan yang tidak setara antara laki-laki dan perempuan masih ada. Ketimpangan ini sering berakar pada keyakinan yang salah yang berbahaya, seperti:

  • Laki-laki lebih unggul dari perempuan.
  • Perempuan tidak berharga dan merupakan beban keluarga.
  • Laki-laki memiliki hak kepemilikan atas perempuan.
  • Yang terjadi di dalam keluarga adalah masalah pribadi.

Banyak keluarga menghargai anak laki-laki lebih dari anak perempuan, karena anak laki-laki dapat berkontribusi lebih banyak untuk keuangan keluarga, membantu orang tua mereka saat usia lanjut, melakukan upacara setelah orang tua mereka meninggal, dan dapat mengangkat nama keluarga. Akibatnya, anak perempuan sering menerima Asi untuk waktu yang lebih singkat daripada anak laki-laki, diberi makanan dan perawatan medis yang kurang daripada anak laki-laki, juga mengenyam pendidikan yang sedikit atau bahkan tidak sama sekali.

Di banyak lingkungan, seorang perempuan tidak dapat memiliki atau mewarisi harta keluarga, mendapatkan uang, atau mendapatkan kredit. Jika dia bercerai, dia mungkin tidak diperbolehkan untuk menjaga anak-anaknya atau barang-barang miliknya. Bahkan jika seorang perempuan memiliki hak hukum, kebiasaan lingkungannya hanya memperbolehkan dia untuk mengurus sebagian kecil kehidupannya. Seringkali perempuan tidak bisa memutuskan bagaimana uang keluarga dibelanjakan atau kapan waktunya mendapatkan perawatan kesehatan, dan tidak dapat melakukan perjalanan atau terlibat dalam keputusan masyarakat tanpa izin suaminya.

Ketika perempuan ditolak oleh kekuasaan dengan cara seperti ini, mereka harus bergantung pada laki-laki untuk bertahan hidup. Akibatnya, mereka tidak bisa dengan mudah menuntut hal-hal yang berdampak terhadap kehidupan yang baik, posisi mereka lemah dalam hubungan dengan suami mereka, memiliki peran yang kecil atau bahkan tidak sama sekali untuk mengatur waktu melahirkan dan jumlah anak-anak yang dimiliki, atau mengawasi hubungan suami mereka dengan wanita lain.

Sources
  • Burns, A. A., Niemann, S., Lovich, R., Maxwell, J., & Shapiro, K. (2014). Where women have no doctor: A health guide for women. Hesperian Foundation.
  • Audiopedia ID: id021003